![]() ![]() ![]() ![]() Sementara itu, Ong Pik Lok menempati struktur eskapisme modern. ![]() Pemikiran ini diwakili Liem Khing Hoo dan Njoo Cheong Seng (1921-1935-‐an). Pemikiran ketiga adalah pemikiran yang bersifat moderat dan adaptif, yakni menerima unsur lokalitas sebagai bagian dari identitas Tionghoa, tetapi menolak unsur Barat. Pemikiran ini diwakili oleh figur Liem Sim Djiwie. Pemikiran kedua adalah pemikiran yang mempertanyakan gerakan ka um konservatif sehingga terjebak pada keraguan antara menuju moderat dan konservatif (1911-1920). Pemikiran ini diwakili oleh Oei Soei Tiong, Ang Siong Tiauw, Tan Khing Tian, dan Tjap Goan Thay. Pemikiran pertama adalah pemikiran yang bersifat konservatif yang dicirikan dengan kembali pada ajaran Khonghucu (1870-1910). Pemikiran yang berkembang dalam periode tersebut terbagi dalam tiga bagian. Penelitian ini berjenis penelitian kualitatif dengan teknik analisis data sesuai dengan prosedur dalam ranah teori sejarah intelektual sebagaimana sastra adalah produk sosial. Penelitian ini bertujuan menemukan pemikiran yang dominan dalam kesusastraan peranakan pada periode 1870-1942 di Surabaya dan Malang dan memberikan uraian mengenai sebab perubahan tersebut. ![]()
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. ArchivesCategories |